Jumat, 06 Januari 2012

tetesan embun diteriknya mentari

senyum itu mengiris relung hati terdalam ku, entah mengapa mungkin ini lah yang disebut rasa cemburu. saat senyumnya merekah dan itu bukan untukku lagi tak sedikit pun ku merasa sejuk. yang ku rasakan hanyalah rasa gersang tak nyaman dengan kondisinya yang bahagia diatas derita aku. dulu memang seyumnya mampu meredakan amarah yang meluap di hati tapi kini senyumnya malah membuatku merasa kian sakit dan amarahku memuncak...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar