Sabtu, 03 Agustus 2013

HARAPAN SEMU DALAM DOA


Aku hanyalah hempasan angin di dinginnya pegunungan,
Tak dingin kan untuk selimuti rasa,
Aku hanyalah tetesan embun di panasnya gurun,
Tak mampu hilangkan dahaga,
Tapi aku bias menjadi rembulan,
Yang mampu sinari hatimu yang gelap,
Aku tak bias seperti bayangan,
Aku bias buatmu menjadi indah di sepanjang jalan,
Bila saja kamu mengerti inginku,
Bila saja kamu pahami apa maksudku,
Jika kamu bisa buat ku bersabar sedikit lebih lama lagi,
Mungkin hari ini aku masih disini,
Tak menjauh seperti mentari di ujung senja,
Dan kamu pun tahu semuanya,
Memang sumber air tetangga jauh lebih menyejukan,
Tapi kamu lupa dia tak  hilangkan dahagamu,
Kini aku hanya bias terdiam,
Melihatmu yang tak lagi indah,
Merenungi kisah mu yang kelam,
Bukan ku berpangku tangan,
Tapi aku tak ingin lagi menjadi duri di indahnya mawar hitam,
Kelak aku masih tetap berharap,
Berudu itu akan menjadi kodok yang indah,
Dan ia mampu menangkap mangsanya,
Dengan sempurna dan memuaskan,

Dulu aku hanyalah bunga liar di ujung kemarau,
Hiasan senja di balik mentari,
Tapi aku mencoba merubah itu,
Ku jalarkan akarku untuk menjadi tunas,
Karena aku yakin dalam hati,
Aku esok akan menjadi yang terindah,
Hiasa padang rumput sepenuhnya,
Tanpa aku menyakiti tumbuhan lainnya,
Karena aku tak miliki duri,
Tapi aku miliki hati,
Bila penghujan tiba,
Riuh air banjiri tubuhku yang rentan,
Aku tak pernah keluhkan apapun,
Tapi ku tampung airnya untuk ku bagikan pada mereka dimusim kemarau,
Aku percaya tuhan akan selalu ada untuk kita.

Seiring berjalnnya waktu,
Kini aku tau akan semua nya,
Bukan aku yang miliki duri,
Tapi kamu dan dia itu berduri,
Percayaku kalahkan akal sehatku,
Sadrku kini aku telah terluka oleh duri-duri yang kalian miliki,
Luka ini kini bernanah,
Darhnya kian mengucurkan kepiluan,
Tapi aku terus tetap berharap,
Kalian akan tumbuh menjadi pohon yang indah walu berduri,
Walau ku begitu khawatir,
Karena duri kalian akan terus melukai orang yang mengasihi kalian,
Tapi ku tetap jalani hariku sebagai angin,
Mengikuti arah adamosfer ku,
Kadang ke utara, selatan, barat, timur
Dan entahlah harus kemana lagi,
Jujur saja aku lelah…
Tapi aku yakin aku akan temukan sosok-sosok indah,
Yang mengucap syukur karena hembusan ku,
Dan jauh menghargai ku tak lg lukai ku,

Tuhan, sujudku hanya untumu,
Imanku ku perkokoh,
Karena di ujung hari sana aku ingin bertemu denganmu,
Dalam keadaan yang terbaik,
Aku yakin kuasamu mampu merubah segalanya,
Aku berharap semua akan menjadi membaik,
Aku yakin ya rabb…
Aku pasrahkan hidupku padamu seperti apa yang engkau kehendaki,
Hari lalu aku akui dosaku,
Hari ini esok dan seterusnya aku akan menghapus dosa itu,
Aku inin menjadi pribadi yang tawakal lagi,
Karena hidup ini tak kekal adanya…