Sabtu, 14 Juli 2012

kaum itu kembali?.. (part 3)


Mungkinkah terulang kembali kisah nabi luth dikehidupan ini..?
Saat aku mebaca kedua artikel yang aku browsing di internet, menghentak naluri sanubari terdalamku.


“ ya alloh kenapa saat aku sadari semuanya aku termasuk kedalam golongan kaum yang nista itu?.. apa salahku ya alloh?.. kenapa harus aku ya alloh?.. aku rasa ini tidaklah adil untuk diriku?...”

Betapa jelasnya dipaparkan dalam beberapa ayat al-quran, betapa kaum gay sangatlah dilaknat oleh alloh swt. Hingga dihancurkanya kaum itu dari muka bumi, tapi kenapa kaum itu kembali goreskan warnanya dipelangi dosa duniawi?
Aku pun masuk kelingkaran itu….
Pertanyaan demi pertanyaan pun kian hempaskan aku pada satu titik dimana aku sudah merasa letih dengan pertanyaan-pertanyaan itu.
Kenapa harus aku harus diriku yang seperti ini ya alloh…
Kenapa bukan mereka saja yang seperti itu dan berakhir dizaman itu tapi kenapa harus kembali lagi dan harus aku…?

Haruskah aku jalani semuanya dan menikmati setiap aliran dosa itu tanpa harus ku hiraukan akan azabmu. Karna semua ini bentuk rasa kekecewaanku kenapa harus aku yang memiliki satu raga dua jiwa ini…
Atau aku harus terus menjauhi dunia ini namun kian tersiksanya hati nurani terdalam ini.
Ataukah aku harus mengakhiri kehidupan ini agar aku terhindar dari gumulan dosa yang kian menjerat jiwa dan ragaku.

“ya alloh, aku lelah dengan semua ini…
Beri aku petunjukmu ya alloh apa yang harus aku perbuat, secara nyata beri aku petunjukmu ya alloh. Aku tak ingin menjadi manusia yang termasuk kadalam kaum yang engkau benci…”

Kisah Luth dan Kaumnya dalam Al Qur`an (part 2)


1.      Kaum Luth adalah kaum yang diutus kepada mereka Nabi Luth AS. Kaum luth hidup ketika masa Nabi Ibraim AS. (11: 74-79)
2.      Mereka adalah kaum yang mengerjakan perbuatan fahisyah yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelumnya (yaitu homoseks). (7: 80-82)
mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik karena mengerjakan perbuatan fahisyah tersebut. (21: 74)
3.      Nabi Luth As diutus untuk meluruskan perbuatan kaumnya tersebut tetapi mereka tidak menghiraukannya. (11: 74-79)(26: 160-169)
4.      Akhirnya Luth Berdoa:"(Luth berdoa): "Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan." (26: 169)
5.      Maka Allah mengutus Para Utusan (Malaikat) kepada luth.
Sebelum mendatangi Luth Para utusan tersebut mendatangi Ibrahim untuk mengabari kabar gembira, yaitu tentang akan lahirnya Ishak AS. Sebagaimana tergambar dalam terjemah Surat Al Hijr Ayat 51-60:

51. Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim
52. Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: "Salaam." Berkata Ibrahim: "Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu."
53. Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim
54. Berkata Ibrahim: "Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan ini?"
55. Mereka menjawab: "Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa."
56. Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat."
57. Berkata (pula) Ibrahim: "Apakah urusanmu yang penting (selain itu), hai para utusan?"
58. Mereka menjawab: "Kami sesungguhnya diutus kepada kaum yang berdosa,
59. kecuali Luth beserta pengikut-pengikutnya. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkan mereka semuanya,
60. kecuali istrinya. Kami telah menentukan, bahwa sesungguhnya ia itu termasuk orang-orang yang tertinggal (bersama-sama dengan orang kafir lainnya)."

Dan Juga Terjemah Surat Ad Dzariyat berikut ini:

24. Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan?
25. (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun." Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal."
26. Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk.
27. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan."
28. (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu takut", dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).
29. Kemudian isterinya datang memekik lalu menepuk mukanya sendiri seraya berkata: "(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul."
30. Mereka berkata: "Demikianlah Tuhanmu memfirmankan" Sesungguhnya Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
31. Ibrahim bertanya: "Apakah urusanmu hai para utusan?"
32. Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Luth),
33. agar kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah,
34. yang ditandai di sisi Tuhanmu untuk membinasakan orang-orang yang melampaui batas


6. Setelah terlaksana maksud utusan Allah terhadap Ibrahim As selanjutnya Para utusan datang kepada Kaum Luth yaitu singgah ke rumah Nabi Luth AS.

6.    Cerita Mengenai singgahnya Para utusan di Rumah Luth As tergambar dalam terjemah Surat Al Hijr ayat 61-71:
61. Maka tatkala para utusan itu datang kepada kaum Luth, beserta pengikut pengikutnya,
62. ia berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal."
63. Para utusan menjawab: "Sebenarnya kami ini datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan.
64. Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang benar.
65. Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutlah mereka dari belakang dan janganlah seorangpun di antara kamu menoleh kebelakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang di perintahkan kepadamu.
66. Dan telah Kami wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh.
67. Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira (karena) kedatangan tamu-tamu itu
68. Luth berkata: "Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu (kepadaku),
69. dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina."
70. Mereka berkata: "Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia
71. Luth berkata: "Inilah puteri-puteriku (kawinlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat (secara yang halal)."


Dan juga terjemah Surat Al 'Ankabut ayat 31-33:


31. Dan tatkala utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk negeri (Sodom) ini; sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang zalim."

32. Berkata Ibrahim: "Sesungguhnya di kota itu ada Luth." Para malaikat berkata: "Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami sungguh-sungguh akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya. Dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).

33. Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah karena (kedatangan) mereka, dan (merasa) tidak punya kekuatan untuk melindungi mereka dan mereka berkata: "Janganlah kamu takut dan jangan (pula) susah. Sesungguhnya kami akan menyelamatkan kamu dan pengikut-pengikutmu, kecuali isterimu, dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan)."


Dan Juga Surat Al Qomar ayat 37:

37. Dan sesungguhnya mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.


7.    Maka keesokan harinya yaitu sewaktu fajar meyingsing Kaum Luth diazab:
- Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu. (7: 84)
- Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. (11: 82).
- Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras. (15- 73-74)
- Kami hujani mereka dengan hujan (batu) maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu. ( 26: 173)(27: 58)
- Kami akan menurunkan azab dari langit atas penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik. (29: 34)
- kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah, (51: 33)
- Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing, (54: 34)


8.     Tanda-tanda kehancuran Kaum Luth Masih bisa disaksikan
AL HIJR: 
75. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda.
76. Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia).
AS SHAAFFAAT:
137. Dan sesungguhnya kamu (hai penduduk Mekah) benar-benar akan melalui (bekas-bekas) mereka di waktu pagi,
138. dan di waktu malam. Maka apakah kamu tidak memikirkan?
AD DZARIYAT:
37. Dan Kami tinggalkan pada negeri itu suatu tanda bagi orang-orang yang takut kepada siksa yang pedih.


Read more: Kisah Luth dan Kaumnya dalam Al Qur`an - IslamWiki http://islamwiki.blogspot.com/2010/06/kisah-luth-dan-kaumnya-dalam-al-quran.html#ixzz20b2v2Dx1 
Under Creative Commons License: Attribution

kisah Nabi Luth dan kaumnya (part1)


dakwatuna.com – Nabi Luth bin Haran bin Tarih (Azar) adalah keponakan Nabi Ibrahim a.s. Ia diutus oleh Allah swt. kepada kaumnya. Maka, mulailah ia menyeru kaumnya untuk hanya menyembah Allah swt. dan meninggalkan penyembahan kepada patung-patung berhala. Nabi Luth memulai dakwahnya dengan menanamkan tauhid sebagaimana lazimnya para nabi berdakwah kepada kaumnya.
Namun, kaum Nabi Luth a.s. adalah orang-orang yang paling durhaka, paling kafir, dan paling jahat sifat dan perilakunya. Mereka gemar membegal dan menyamun. Mereka gemar melakukan hal-hal mungkar dalam pertemuan-pertemuan mereka. Di antara mereka tidak ada budaya saling menasihati untuk kebaikan. Bahkan, mereka melakukan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh manusia sebelumnya: mereka bersenggama dengan sesama jenis. Lelaki dengan lelaki. Homoseksual. Mereka tidak mau menikahi wanita. Inilah puncak kedurhakaan kaum Luth kepada Allah swt.
Nabi Luth a.s. berusaha mengembalikan kaumnya kepada penyembahan hanya kepada Allah saja. Nabi Luth juga berusaha mengembalikan kaumnya kepada fitrah manusia yang luhur. Tapi, kaumnya tidak mau berhenti dari kesesatan. Mereka tidak malu mempertontonkan perbuatan keji mereka itu. Mereka bukan saja tidak mau mendengar nasihat, bahkan menganiaya Nabi Luth. “Usirlah Luth berserta keluarganya dari negerimu. Karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (mengaku dirinya) bersih.” (An-Nahl: 56)
Tidak hanya itu. Kaumnya menantang Nabi Luth agar ia mendatangkan adzab Allah swt. kepada mereka. “Datangkanlah kepada kami adzab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.” (Al-Ankabut: 29). Karena itu, Nabi Luth meminta pertolongan Allah swt., “Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan adzab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu.” (Al-Ankabut: 30)
Allah swt. murka dan mengabulkan doa Nabi Luth. Dia mengutus para malaikatnya. Para malaikat itu terlebih dahulu menuju ke rumah Nabi Ibrahim a.s. untuk memberi kabar gembira kepada tentang kelahiran anak yang begitu diharapkan Nabi Ibrahim. Setelah itu, para malaikat menceritakan misi besar yang mereka emban atas kaum nabi Luth.
Nabi Ibrahim bertanya, “Apakah urusan kamu sekalian, wahai para utusan?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang pendosa (kaum Luth), agar kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah yang (keras) yang ditandai di sisi Tuhanmu untuk (membinasakan) orang-orang yang melampaui batas.” (Adz-Dzariyat: 31-34)
Dialog ini diabadilan Allah swt. dalam Al-Qur’an tidak sekali. “Dan tatkala utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka mengatakan, ‘Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk kota (Sodom) ini. Sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang zhalim.’ Ibrahim berkata, ‘Sesungguhnya di kota itu ada Luth.’ Para malaikat berkata, ‘Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami sunguh-sungguh akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya, kecuali isterinya. Dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).’” (Al-Ankabut: 31-33)
Para malaikat yang terdiri dari Jibril, Mikail, dan Israfil itu berangkat menuju negeri Sodom. Mereka datang dalam wujud pemuda yang berwajah rupawan. Ini sebagai ujian bagi kaum Luth dan agar nanti menjadi alasan untum membinasakan mereka.
Para pemuda rupawan itu bertamu ke rumah Nabi Luth tepat ketika matahari terbenam. Nabi Luth yang tidak tahu bahwa mereka adalah malaikat, segera menerima mereka. Nabi Luth khawatir atas keselamatan mereka, apalagi jika diterima oleh orang lain. “Dia (Luth) merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan para pemuda itu, dan dia berkata, ‘Ini adalah hari yang amat sulit.’” (Hud: 77)
Bagaiman tidak sulit, sebab malam itu pasti Nabi Luth akan mempertahankan tamu-tamunya dari serbuan kaumnya sebagaimana yang sering terjadi jika ada tamu datang ke rumahnya.
Nabi Luth membawa para pemuda yang menjadi tamunya itu masuk ke dalam rumahnya secara diam-diam. Tidak ada yang tahu, kecuali anggota keluarganya. Tapi tiba-tiba isterinya keluar dan menceritakan kepada kaumnya, “Sesungguhnya di rumah Luth ada beberapa anak muda tampan, yang tidak pernah aku lihat orang yang wajahnya setampan mereka.”
Maka berdatanganlah orang-orang ke ruman Nabi Luth. Mereka ingin berbuat mesum dengan menyodomi para pemuda yang menjadi tamu Nabi Luth. Melihat gelagat buruk itu, Nabi Luth menasihati mereka agar menikahi anak-anak wanitanya saja. Namun seruan itu sia-sia. Orang-orang yang tidak tahu malu itu berusaha menerobos masuk dan menyerbu para tamu Nabi Luth.
Dalam situasi genting itu, malaikat Jibril keluar dan memukulkan ujung sayapnya kepada mereka. Tiba-tiba mata mereka menjadi buta. Akibat pukulan itu kaum Luth mundur sambil mengancam Nabi Luth. Para malaikat menyuruh Nabi Luth pergi dari rumah dengan membawa keluarganya di akhir malam nanti, dan tidak boleh seorang pun menoleh ke belakang.
Di hari itu, di akhir malam, Jibril mengangkat rumah-rumah kaum Luth. Semuanya ada tujuh rumah. Rumah-rumah itu diangkat, lalu dibalikkan. Bagian atas ditaruh di bawah kemudian dihempaskan ke bumi. Sementara dari langit batu-batu dari sijjil –yang setiap batu tertulis nama orang yang hendak ditimpakan—menghujani mereka.
Hukuman ini tentu bukan sebuah kezhaliman. Sebab, Allah swt. telah menetapkan bahwa Dia tidak akan menghukum orang-orang zhalim, kecuali setelah Dia memberikan argumentasi yang kokoh kepada mereka, dan setelah didahului dengan janji dan acaman yang diberikan kepada mereka lewat diutusnya salah seorang Rasul-Nya yang mulia, untuk mencegah mereka dari perbuatan buruk dan memperingatkan mereka akan adzab Allah yang amat pedih. Rasul Allah itu menyerukan peringatannya di tengah mereka di setiap kota, desa, dan di mana saja.
Begitu juga yang dilakukan oleh Nabi Luth. Ia benar-benar memberi nasihat kepada kaumnya. “Mengapa kamu sekalian melakukan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh siapa pun di dunia ini sebelum kamu?” (Al-A’raf: 80)
Kemudian Nabi Luth mengulang perkataannya sebagai nasihat di kala kaumnya semakin tidak menggunakan otaknya lagi. “Sesungguhnya kamu sekalian mendatangi lelaki untuk melampiaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita. Bahkan kamu ini adalah orang-orang yang melampaui batas.” (Al-A’raf: 81)
Orang-orang yang zhalim yang tidak memiliki akal sehat lagi itu menjawab dengan ngawur. “Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu ini. Karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (mengaku dirinya) bersih.” (An-Naml: 56). Begitulah orang jika sudah diluputi nafsu dan kesesatan, membolak-balikan norma-norma agar sesuai dengan keingan nafsu mereka.
Ketika pembangkangan mereka sudah sampai puncaknya, Allah swt. memberikan ujian terakhir kepada Nabi Nuh dengan mengutus beberapa malaikat dengan wujud manusia: pemuda-pemuda yang sangat tampan. Sebagai nabi yang dikenal lapang dada, para pemuda ini singgah. “Luth merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata, ‘Ini adalah hari yang amat sulit.’” (Hud: 77)
Dan terdengarlah teriakan kepada kaum homoseks itu bahwa di rumah Nabi Luth ada beberapa tamu yang tampan dan tidak pernah ada pemuda yang setampan mereka. Dengan cepat kabar itu menyebar. Kaum homo itu berdatangan ke rumah Nabi Luth dan mengira akan bisa melampiaskan syahwat menyimpang mereka di sana. “Dan datanglah kaum Luth kepadanya dengan bergegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan keji.” (Hud: 78)
Mereka menyerbu masuk ke rumah Nabi Luth. Nabi Luth menahan mereka dengan susah payah. “Hai kaumku, ini putri-putriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kalian kepada Allah, dan janganlah mencemarkan namaku di hadapan tamuku. Tidak adakah di antara kamu orang berakal?”
Mereka menjawab, “Sesungguhnya kamu tahu bahwa kami tidak berhasrat kepada putri-putrimu. Dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami inginkan.” Sungguh sebuah jawaban yang tidak pantas dan secara terang-terangan membangkang.
Sungguh berat kondisi Nabi Luth. Ia diserbu tanpa pembelaan. “Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolak) kamu sekalian, atau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku melakukannya).” (Hud: 80)
Melihat kondisi Nabi Luth yang terdesak seperti itu, barulah para malaikat membuka identitas mereka. “(Tenanglah kamu, hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu. Sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu!” (Hud: 81)
Mendengar itu, Nabi Luth sangat gembira. Lalu dikatakan kepadanya, “Sebab itu, pergilah kamu dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikutmu di akhir malam, dan janganlah ada seorang pun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa adzab seperti yang menimpa mereka. Karena sesungguhnya saat jatuhnya adzab kepada mereka ialah waktu subuh. Bukankah subuh itu sudah dekat?” (Hud: 81)
Karena kaum Luth tetap membangkang, tetap berhasrat mengganggu tamu-tamu Nabi Luth, dan tidak menjaga kehormatan keluarga Nabi Luth, Jibril memukul wajah mereka dengan ujung sayapnya. Pukulan itu mengakibatkan mata mereka hapus dan mereka menjadi buta. Dalam keadaan buta, mereka mundur dengan melontarkan ancaman, “Besok kamu akan tahu apa yang akan menimpamu, hai orang gila!”
Tapi, saat fajar menyingsing datanglah perintah Allah swt. Jibril membedol kota Sodom. Mengangkat tinggi-tinggi rumah-rumah mereka di udara. Lalu membaliknya dan menghempaskannya ke bumi diiringi hujanan batu-batu sijjin. “Maka tatkala datang adzab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah. (Kami balikan), dan kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tidak jauh dari orang-orang yang zhalim.” (Hud: 82-83)
Isteri Nabi Luth ikut keluar rumah bersama suami dan kedua anak perempuannya. Namun, wanita itu ketika mendengar jeritan dan gemuruh kehancuran kaumnya, menoleh ke belakang. Seketika itu juga sebutir batu jatuh menimpanya. Menembus batok kepalanya. Ia roboh. Musnah seperti kaumnya yang membangkang. Begitulah nasib wanita yang berkhianat kepada suaminya, yang membantu orang-orang membangkang pada ajaran Nabinya.
“Allah membuat isteri Nabi Nuh dan isteri Nabi Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami. Lalu kedua isteri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah, dan katakanlah (kepada keduanya), ‘Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (At-Tahrim: 10)
Begitulah Walihah, isteri Nabi Luth. Wanita ini isteri seorang nabi dan rasul, bahkan keluarga dekat Nabi Ibrahim. Tapi, ia binasa diadzab bersama dengan kaumnya yang membangkang kepada Allah swt.

Senin, 09 Juli 2012

SATU RAGA DUA JIWA

Aku tak pernah tahu kapan penjajahan hati ini akan selesai, hingga detik ini rasanya hati belum pernah merasakan kemerdekaan. Detik demi detik yang kini aku jalani tak buahkan satu penerangan Ўɐ♌ğ jelas. Seperti apa jalan yang harus aku tmpuh. Rasa yang kian bergejolak entah harus berlabuh dimana. Kondisi sosial Ўɐ♌ğ kian keras tak pernah ingin tahu dengan apa Ўɐ♌ğ sebenarnya ada. Andai saja tuhan tak emberikan sesuatu Ўɐ♌ğ berbeda dari hidupku dari Ўɐ♌ğ umum nya. Mgkn saja hari ini aku msh bisa bernafas lega. Andai saja aku tak seperti ini, yang kian gontai tak berarah.

Esok hari aku berharap akan secerah harapan Ўɐ♌ğ kian rajai angan. Walau aku masih ragu dengan apa Ўɐ♌ğ sebenar y akan aku ambil tuk jadi keputusan. Saat dia menyapa dedaunan yang kian basah oleh embun. Saat dia menyapu teriknya mentari dengan rasa Ўɐ♌ğ membara. Entah lah...Apa Ўɐ♌ğ akan terjadi esok hanya angan di balik misteri kehidupan.


Sosok_sosok Ўɐ♌ğ indah sempat warnai hati di kehidupan fana ini. Ku jalani dengan hati ku pasrahkan kesetiaan diri. Tak banyak Ўɐ♌ğ aku minta dari semua Ўɐ♌ğ tlah aku lakukan. Aku hya ingin sang raja rasa mampu buat aku bahagia. Walau saat aku sadari dia bukanlah Ўɐ♌ğ berhak temani hidupku.Terkadang rasa marah pd tuhan pun timbul selimuti pikiran hati Ўɐ♌ğ kotor ini. "Kenapa harus aku Ўɐ♌ğ seperti ini" aku bingung dengan jalan mana Ўɐ♌ğ harus aku ambil. Ibarat dua sisi mata uang saling menyulitkan bagiku. Saat aku pilih Ўɐ♌ğ halal jujur hati dan rasa ini tak pernah bisa menerima dan tak pernah miliki rasa. Tapi saat rasa itu hinggAp dan aku menikmatinya. Aku harus segera terbangun dari keterbuaian ini. Karna dia bukan lah yang hak untukku.

Tuhan, apa Ўɐ♌ğ sebenarnya engkau rencanakan untuk hidupku. Satu raga dua jiwa Ўɐ♌ğ sangat menyiksa batin dan jiwa ini. Aku butuh kepastian tuhan tuk jalani semuanya. Apa aku harus seperti mereka Ўɐ♌ğ memasrahkan hidupnya dikubangan dosa atau aku harus mengakhiri hidup Ўɐ♌ğ fana ini.Cinta suatu rasa Ўɐ♌ğ timbul bgtu saja tAnpa tahu siapa dimana knp? Smua itu sulit untuk dijelaskan menggunakan logika. Tapi banyak Ўɐ♌ğ merasakan y dgn penuh rasa indah hingga berakhir di titik terakhir Ўɐ♌ğ penuh rasa.Tapi mengapa tuhan rasa cinta Ўɐ♌ğ aku rasakan ini Ўɐ♌ğ mampu membunuh aku perlahan. Tak memberikan kesempatan untuk aku bahagia.


Tangis setiap malam keterpurukan Ўɐ♌ğ kian menerjang. Membuat aku merasa jauh akan dirimu. Aku merasa engkau tak lagi menyayangi aku. Engaku tak adil padaku, membuat pendirian ini keras. Aku kini tak lagi menjadi aku Ўɐ♌ğ dahulu. Rasanya malas untuk beribadah malas untuk ikuti perintahmu tuhan. Karna aku ingin miliki rasa Ўɐ♌ğ satu satu raga satu jiwa. Bukan seperti ini satu raga dua jiwa. Aku TERSIKSA sungguh tersiksa dengan keadaan Ўɐ♌ğ kian buat aku gila.

Titian jalan Ўɐ♌ğ penuh misteri ini membuat aku kembali. Kembali pada kondisi Ўɐ♌ğ sama. Mencintai dia Ўɐ♌ğ lagi_lagi terlarang. Dilarang agama, sosial bahkan terlarAng untuk dijalani. Lagi_lagi harus aku alami penghianatan karna alasan Ўɐ♌ğ sama. Aku bukan dia yang untuk satu raga satu jiwa. Alasan Ўɐ♌ğ paling menyakitkan untuk jiwa ini. Dan lagi_lagi pertanyaan Ўɐ♌ğ sama aku lontarkan pada tuhan. Kenapa mengapa harus aku Ўɐ♌ğ seperti ini..?Aku benci hidupku sendiri aku benci dengan semua ini. Aku benciiiiiiiiiiiiiiii....


Mungkin untuk aku kembali jalani kehidupan Ўɐ♌ğ dilanasi agama dan ketuhanan sulit. Aku kecewa dengan hidupku. Sungguh aku merasa tak berguna tuk jalani itu semua. Toh apa Ўɐ♌ğ kini terjadi pada diriku membuat aku berpikir tak adil. Ku jalani saja semua y dengan apa ada nya. Tanpa arah dan tujuan. Mau begini mau begitu yo wisssss ora opo_opo. Toh hasil nya akan sama, jatuh kedalam pertentangan hati lagi

BUKAN TULANG RUSUK

Mungkin bila tuhan saat ini memberikan 1 kesempatan untuk ku meminta hal besar apa yang kini aku inginkan.1 Ўɐ♌ğ kini aku inginkan, menjadi tulang rusukmu...Lengkapi raga mun rasakan tarikan nafasmu, nikmati detak jantungmu Ўɐ♌ğ terus iringi jiwa Ўɐ♌ğ mengukir nama kita berdua di hatimu.

Seandai y semua ini bukan lah sebuah mimpi besar. Ўɐ♌ğ entah bisa terkabul atau tidak. Sulit rasanya bila aku bilang ini bisa terkabul. Banyak hal Ўɐ♌ğ nanti y harus berubah.Tuhan 1 pertanyaan Ўɐ♌ğ terus singgahi lubuk hati terdalamku.MENGAPA HARUS AKU Ўɐ♌ğ SEPERTI INI..?Banyak orang Ўɐ♌ğ bilang aku tak boleh bertanya demikian pada tuhan.Tapi mereka lupa, mereka tak merasakan apa Ўɐ♌ğ kini tengah aku rasakan didalam jiwa Ўɐ♌ğ kian gontai dalam jalani hidup ini.

Pernahkah kalian berhayal sebelum pejamkan mata dimalam buta. Saat kalian membuka mata sesuatu Ўɐ♌ğ kalian inginkan terkabul...Emz khayalan itu selalu hadir di  αLαм -  αLαм ku.Aku berkhayal saat esok matahari terbit ada satu anugrah tuhan Ўɐ♌ğ menghinggapiku.Aku berubah menjadi seseorang Ўɐ♌ğ memang baru dalam kepribadian.Bukan seperti aku Ўɐ♌ğ saat ini. Satu raga dua jiwa tapi menjadi sosok manusia Ўɐ♌ğ seutuhnya manusia satu raga satu jiwa.

Dalam detak hari Ўɐ♌ğ terus berlalu lalui bulan. Bulan kian gontai jalani tahun. Aku pun kian melemah tak bertujuan tuk arungi hidup ini. Letih rasanya bila harus terus aku jalani. Etah apa lagi Ўɐ♌ğ harus aku lakukan untuk aku menjadi aku Ўɐ♌ğ seutuhnya. Harus tetap seperti ini Ўɐ♌ğ terus mendapatkan cacian hinaan dan kegalauan dalam menjalani hidup. Atau ku pilih tuk jadi manusia Ўɐ♌ğ mengurung diri dalam kesendirian bahkan aku harus mati saat aku sudah tak kuat tuk menjalaninya. Entahlah...

Ўɐ♌ğ aku inginkan saat ini menjadi tulang rusuk untuk dia Ўɐ♌ğ aku sayangi. Cinta ini mungkin sebuah luapan nafsu Ўɐ♌ğ manusiawi adanya. Tapi apa aku tak berhak untuk merasa di cintai. Atau aku memang tak boleh mencintai dan memiliki seseorang Ўɐ♌ğ aku inginkan. Karena begitu sulit aku temui orang Ўɐ♌ğ tulus mencintaiku dan aku tulus mencintainya.

Untuk apa rasanya aku pikir aku jalani hidup ini. Bila dalam hal cinta saja aku tak seberuntung mereka Ўɐ♌ğ mampu membuat senyum dari bibir mereka merekah. Aku selalu di tempatkan diposisi Ўɐ♌ğ sama. Mencintai dia Ўɐ♌ğ terlarang untuk kita bersama

Tuhan izinkan pinta ku dimalam ini terkabul...
Jadikan aku manusia Ўɐ♌ğ seutuhnya manusia...
Aku inginkan ragaku ini hanya memiliki satu jiwa...
Bila pria jadikan aku seorang pria Ўɐ♌ğ gagah dan layaknya seorang pria.Tuhan bila aku seorang wanita jadikan aku sosok wanita Ўɐ♌ğ memang selayaknya wanita dengan segala kewanitaannya.Aku mohon tuhan, aku mohonnnn aku ingin selayaknya jadi manusia Ўɐ♌ğ terus ada di jalanmu dan dengan aku satu jiwa satu raga. Membuat aku kian yakin akan ibadah Ўɐ♌ğ aku jalani...